Jayapura – Stasiun LPP RRI Jayapura kembali hangat saat Dialog Interaktif hadir dengan tema “Penanganan dan Pencegahan Pelanggaran Personil Polda Papua” dalam program “Polisi Menyapa”, Kamis (30/01/2025).
Narasumber yang terlibat dalam dialog ini yaitu Kabid Propam Polda Papua Kombes Pol Rudi Asriman S.I.K., M.Si dan Pemerhati Polri Johan Markus Dwemanser serta dipandu oleh Sdr. Arul Firmansyah.
Dalam kesempatannya, Kabid Propam mengatakan sebagai aparat penegak hukum, pihaknya memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga kepercayaan masyarakat. Setiap tindakan yang dilakukan harus mencerminkan integritas, profesionalisme, dan kepatuhan terhadap hukum serta kode etik Kepolisian.
“Namun, kita tidak menutup mata bahwa dalam beberapa kesempatan, masih ditemukan pelanggaran yang dilakukan oleh personil kita. Hal ini tidak hanya merugikan institusi, tetapi juga merusak citra Polri di mata masyarakat,” ucap Kabid Propam.
Kabid Propam mengatakan melalui momentum ini, ia ingin menegaskan kembali komitmen Bidang Propam Polda Papua untuk mencegah dan menangani pelanggaran secara tegas dan transparan.
“Beberapa langkah yang kita lakukan adalah peningkatan pengawasan dan pembinaan, penegakan hukum yang tegas dan adil, peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat dan pembinaan mental dan spiritual,” ujarnya.
Sementara itu, Johan Markus mengatakan Fenomena disersi atau pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh sejumlah anggota Polri di Papua tidak dapat dipisahkan dari situasi keamanan yang tidak stabil di wilayah tersebut.
“Kondisi Papua yang kerap diwarnai konflik bersenjata, ancaman kelompok separatis, dan keterbatasan infrastruktur keamanan menciptakan tekanan psikologis dan fisik yang berat bagi personel,” tutur Johan.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan pendekatan holistik yang tidak hanya fokus pada penegakan disiplin secara represif, tetapi juga memperhatikan aspek kesejahteraan, keamanan, dan kesehatan mental personil, penyediaan fasilitas yang memadai, serta dukungan psikologis dinilai sebagai langkah krusial untuk mengurangi risiko disersi.