Cibinong - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kerobokan beserta jajaran Divisi Pemasyarakatan dan perwakilan dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham Bali, melakukan kegiatan studi tiru terkait Dapur Sehat di Lapas Kelas IIA Cibinong - Jawa Barat.
Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas), I Putu Murdiana menjelaskan bahwa tujuan dari studi tiru ini adalah untuk belajar bagaimana cara meningkatkan kualitas pengelolaan Dapur Sehat pada Lapas Cibinong yang diberi nama "Dapur Sahabat", sehingga nantinya dapat diimpelementasikan pada Lapas/Rutan/LPKA di lingkungan Kanwil Kemenkumham Bali.
"Kami dari Kanwil Kemenkumham Bali melaksanakan studi tiru terkait dapur sehat karena kami ingin melihat secara langsung bagaimana proses pengolahan dan pengelolaan terkait makan/minum bagi warga binaan. Ternyata "Dapur Sahabat" Lapas Cibinong memang luar biasa, mulai dari kelengkapan sarana dan prasarana sampai dengan proses pengolahan bahan makanannya. Hal ini tentu akan menjadi suatu roadmap bagi kami untuk dapat diterapkan pada UPT Pemasyarakatan se-Bali", jelas Putu.
Kalapas Kerobokan, RM. Kristyo Nugroho menegaskan bahwa pihaknya akan terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kesejahteraan bagi warga binaan. Dengan melakukan studi tiru pada program Dapur Sehat, diharapkan dapat memberikan inspirasi dalam menciptakan pola makanan yang sehat bagi warga binaan di Lapas Kerobokan.
“Dapur sehat merupakan salah satu aspek penting dalam pemberian pelayanan, kami ingin memastikan setiap warga binaan mendapat makanan yang laik agar mereka dapat menjalani masa pidana dengan baik. Kunjungan ini juga bertujuan untuk menambah pengetahuan petugas dapur Lapas Kerobokan tentang bagaimana proses mengelola makanan yang sehat. Dengan mempelajari metode pengolahan dan penyajian yang baik, diharapkan nantinya mampu meningkatkan kualitas makanan yang disajikan kepada warga binaan”, ujar Kalapas.
Lapas Kerobokan terus berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan memberikan pelayanan secara optimal, khususnya dalam hal layanan kebutuhan dasar bagi warga binaan. (*)